KETRAMPILAN MENYIMAK
A. HAKIKAT
KETRAMPILAN MENYIMAK
Mendengar yaitu dapat menangkap suara (bunyi) dengan
telinga. Mendengarkan adalah mendengar sesuatu dengan sungguh-sungguh. Menyimak
yaitu mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang di ucapkan atau di baca
orang. Menyimak merupakan aspek ketrampilan berbahasa yang bersifat reseptif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak adalah faktor fisik, psikologi,
pengalaman, sikap, motivasi, jenis kelamin, lingungan dan peranan dalam
masyarakat. Tujuan dalam kegiatan menyimak di antaranya yaitu mendapatkan
fakta, menganalisis fakta, menevaluasi fakta atau informasi yang ada,
mendapatkan isnpirasi, mendapatkan hiburan dan memperbaiki kemampuan berbicara.
B. RAGAM
MENYIMAK
1. Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum
a. Menyimak sosial
Adalah menyimak yang biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang mengobrol atau bercengkerama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir dan saling mendengarkan untuk memuat responsi-responsi yang wajar, mengikuti hal-hal yang menarik, dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan oleh seorang rekan (Dawson, via Tarigan, 2006: 37).
b. Menyimak skunder
Adalah sejenis kegiatan menyimak kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif (extensive listening).
c. Menyimak estetik
Disebut dengan menyimak apresiatif adalah fase terakhir dalam kegiatan menyimak kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif.
Contoh: menyimak pembacaan puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu, dan sebagainya. Kegiatan menyimak itu lebih menekankan aspek emosional penyimak seperti dalam menghayati dan memahami sebuah pembacaan puisi.
d. Menyimak pasif
Adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai sesuatu bahasa.
2. Menyimak intensif adalah jenis menyimak yang pelaksanaannya di arahkan pada suatu kegiatan yang lebih di awasi, di kontrol terhadap suatu hal tertentu.
a. Menyimak kritis
Adalah sejenis kegiatan menyimak yang berupaya untuk mencari kesalahan dan kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang pembicara, dengan alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat.
b. Menyimak kreatif
Adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan oleh apa-apa yang disimaknya.
c. Menyimak eksploratif
Yaitu sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan sempit.
d. Menyimak interogatif
Adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian, dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara, karena sang penyimak akan mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan.
1. Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum
a. Menyimak sosial
Adalah menyimak yang biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang mengobrol atau bercengkerama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir dan saling mendengarkan untuk memuat responsi-responsi yang wajar, mengikuti hal-hal yang menarik, dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan oleh seorang rekan (Dawson, via Tarigan, 2006: 37).
b. Menyimak skunder
Adalah sejenis kegiatan menyimak kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif (extensive listening).
c. Menyimak estetik
Disebut dengan menyimak apresiatif adalah fase terakhir dalam kegiatan menyimak kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif.
Contoh: menyimak pembacaan puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu, dan sebagainya. Kegiatan menyimak itu lebih menekankan aspek emosional penyimak seperti dalam menghayati dan memahami sebuah pembacaan puisi.
d. Menyimak pasif
Adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai sesuatu bahasa.
2. Menyimak intensif adalah jenis menyimak yang pelaksanaannya di arahkan pada suatu kegiatan yang lebih di awasi, di kontrol terhadap suatu hal tertentu.
a. Menyimak kritis
Adalah sejenis kegiatan menyimak yang berupaya untuk mencari kesalahan dan kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang pembicara, dengan alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat.
b. Menyimak kreatif
Adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan oleh apa-apa yang disimaknya.
c. Menyimak eksploratif
Yaitu sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan sempit.
d. Menyimak interogatif
Adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian, dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara, karena sang penyimak akan mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan.
C. TUJUAN MENYIMAK
Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. dengan demikian tujuan menyimak dapat di jabarkan sebagai berikut:
1. Menyimak memperoleh fakta
2. Untuk menganalisis fakta
3. Untuk mengevaluasi fakta
4. Untuk mendapatkan isnpirasi
5. Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri
E. TEKNIK
PEMBELAJARAN MENYIMAK
1. Dengar-Ulang
Ucap
Siswa menyimak apa yang guru ucapkan, lalu siwa mengucap ulang apa yang di simaknya.
2. Dengar-Tulis
(Dikte)
Hampir sama dengan teknik dengar-ucap ulang, kemudian siswa menulisnya.
3. Dengar-Kerjakan
Siswa mendengarkan apa yang di ucapkan guru, kemudian siswa mengerjakannya. isi model ucapan berupa kalimat-kalimat perintah.
4. Dengar-Terka
Guru menyusun deskripsi suatu benda tanpa menyebut nama bendanya. kemudian siswa menerka isinya.
5. Memperluas
Kalimat
Guru menyusun deskripsi suatu benda, kemudian guru mengucapkan kata atau kelompok kata lain siswa melengkapi kalimat tadi dengan kelompok kata yang di sebutkan terakhir oleh guru. hasilnya adalah kalimat yang di perluas.
6. Menemukan
Benda
Guru mengumpulkan sejumlah benda yang di masukkan ke dalam sebuah kotak terbuka
7. Siman
Berkata
Seorang siswa berpean sebagai Siman dan maju ke depan kelas. Setiap siman berkata, "..." siswa lainnya menurutinya. Tetapi Siman hanya mengucapkan "..." siswa lain tidak boleh mengikuti. Kecermatan menyimak ucapan Siman menentukan pemberian reaksi yang tpat atau salah. Siswa yang salah mendapat hukuman.
8. Bisik
Berantai
Guru membisikan satu kalimat kepada siswa yang paling depan atau pertama. Siswa tersebut menyampaikan kalimat tadi dengan cara membisikkan ke telinga siswa berikutnya. Demikian seterusnya sampai siswa terakhir. Siswa terakhir mengucapkan kalimat tadi dengan suara nyaring atau boleh juga siswa terakhir menuliskan kalimat tersebut di papan tulis.
9. Menyelesaikan
Cerita
10. Identifikasi
Kata Kunci
11. Identifikasi
Kalimat Topik
12. Menyingkat/Merangkum
13. Parafrase
14. Menjawab
Pertanyaan
Cara lain untuk mengajarkan menyimak yang efektif ialah melalui latihan menjawab pertanyaan, apa, siapa, mengapa, dimana, mana, dan bilamana yang di ajukan kepada bahan simakan. Untuk memantapkan pemahaman melaksanakan cara ini maka latihan di adakan bertahap, satu demi satu dan terakhir semuanya sekaligus.
Sumber :
1. Sunarti dan Deri Anggraini. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar